“Menggenggam”
atau “Memegang Erat”. Orang yang bersedia menggenggam hidupnya dan
mengendalikan seluruh bidang kehidupan yang membawanya kepada kesuksesan atau
kegagalan.
a. John
Maxwell :
Disiplin sebagai
suatu pilihan dalam hidup untuk memperoleh
apa yang diinginkan dengan melakukan
apa yang tidak diinginkan. Setelah melakukan hal yg tidak diinginkan selama
beberapa waktu, disiplin akhirnya menjadi suatu pilihan dlm hidup untuk memperoleh apa yg diinginkan dengan melakukan apa yg ingin
dilakukan sekarang.
Contoh :
Misalnya
merokok, anda ingin sehat, berhenti merokok, berarti anda telah melakukan hal
yang tidak anda suka yaitu berhenti merokok, anda memperoleh apa yang
diinginkan dengan melakukan apa yg ingin dilakukan sekarang yaitu sehat dengan
berhenti merokok.
Beberapa untuk meningkatkan
disiplin diri :
l
Tujuan atau target yang ingin dicapai (dalam
jangka pendek dan jangka panjang).
l
Urutan prioritas yang ingin dilakukan
l
Jadwal kegiatan secara tertulis
l
Melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal
(fleksibel) (sesuai dinamika pelaksanaan)
l
Konsisten pada jadwal program yang telah ditentukan
l
Bila tidak disiplin (menunda kegiatan) à Sulit kembali
melakukannya.
Untuk
mengetahui dan memahami dirinya dalam meningkatan disiplin diri dilakukan
hal-hal tersebut diatas, namun tidak ada artinya jika tidak melakukan sesuatu
atau tindakan nyata. Melakukan sesuatu berarti mengambil langkah yaitu
menetapkan tujuan atau target, lakukan terus berusaha dengan disiplin sehingga berhak akan mendapatkan
apa yang diinginkan.
b. Lemhanas (1989)
Disiplin à Suatu mental bangsa yang
tercermin dalam perbuatan dan atau tingkah laku berupa kepatuhan dan ketaatan,
baik secara sadar maupun melalui pembinaan terhadap keyakinan bahwa dengan
norma-norma tersebut, tujuan nasional dapat tercapai.
Penekanan à
- Adanya tujuan, adanya peraturan
- Adanya norma-norma yang harus ditaati
untuk mencapai tujuan.
c. Disiplin merupakan pekerja keras
Ciri-ciri seseorang
pekerja keras à
-
Pantang menyerah
-
Tidak pernah putus asa
-
Melahirkan disiplin diri
-
Sifat disiplin sangat kental/melekat
-
Tidak ingin ada bagian dari pekerjaan yang belum selesai, bekerja selalu tuntas
-
Mampu bekerja dengan durasi lebih panjang
-
Mengawali pekerjaan sesuai dengan waktunya
-
Memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi
-
Terpanggil untuk mengeluarkan energi fisiknya demi sebuah tanggung jawab
Mengapa disebut disiplin :
l
Mengetahui apa kewajiban dan tanggung jawabnya
l
Penuh dedikasi dan loyalitas mereka berusaha
untuk memenuhinya
l
Berusaha untuk datang lebih tepat waktu
l
Pekerja keras identik dengan disiplin
2. Kata kunci disiplin.
Ada beberapa kata kunci
pengertian disiplin :
1) Disiplin adalah sikap perilaku
‘ self control “ atau pengendalian diri untuk mencapai kesuksesan
2) Disiplin adalah pilihan hidup
“ untuk melakukan dan atau tidak
melakukan sesuatu” sebagai bagian dari upaya mencapai tujuan yang diinginkan
3) Disiplin adalah patuh dan taat
kpd aturan dan norma-norma yg berlaku utk mencapai tujuan
Untuk dapat disiplin, harus ada tujuan bersama yang
ingin dicapai oleh semua pihak yang terkait dalam institusi maupun organisasi
Untuk dapat
disiplin, harus ada norma-norma atau peraturan untuk pencapaian tujuan bersama
Agar peraturan tersebut
dapat ditaati dengan ikhlas secara disiplin oleh semua pihak yang terkait
diperlukan beberapa persyaratan
Semua pihak
harus yakin bahwa dengan melaksanakan peraturan, akan mencapai tujuan bersama,
yang pada gilirannya adalah pencapaian visi dan misi institusi
4) Disiplin harus ditegakkan
dengan menerapkan prinsip yg baik atau sukses diberikan penghargaan , yang
salah dikenakan sanksi sesuai kadar salahnya
Ada beberapa syarat untuk
mentaati peraturan yang ada :
a. Norma-norma/peraturan tidak
boleh merugikan pihak-pihak yang melaksanakan
b. Norma-norma/peraturan harus
tersosialisasi dengan baik
c. Dengan melaksanakan peraturan à mencapai tujuan
bersama à
pencapaian misi dan visi institusi
Disiplin adalah karakter pekerja
keras
Disiplin diri ditingkatkan
melalui tiga cara yaitu :
- Membangun loyalitas
- Menunjukkan dedikasi
- Membuktikan integritas diri
3. Teknik meningkatkan disiplin
diri.
Loyalitas dpt ditunjukkan pada organisasi atau pimpinan atau juga pada
masyarakat.
a. Membangun loyalitas.
Keuntungan yang diperoleh :
- Akan bekerja lebih ringan hati
dan ringan membantu orang lain.
- Akan lebih mampu menempatkan
prioritas
- Akan memiliki arah pengabdian
yang jelas dan bekerja lebih fokus à
hasil optimal
- Obyek loyalitas akan merespon
positif (pengabdian – andalan perusahaan
à peluang peningkatan
karir lebih besar)
b. Menunjukan dedikasi pada apa
yang dilakukan Dedikasi à
Memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki dalam proses meraih sebuah tujuan
tertentu.
Mahasiswa à dedikasi tinggi à kemampuan à hasil belajar.
(terlepas dari dosen melihat atau tidak, apa ada pujian atau tidak) Orang berdedikasi tinggi à disiplin tinggiTanpa
disiplin à
tidak yang terbaikMahasiswa berdedikasi tinggi à
- Tidak terlambat kuliah
- Tidak menunda pekerjaan
- Berupaya semampunya bekerja
- Sesuai jadwal
- Memenuhi target yang diberikan.
Teknik menghidupkan dedikasi dalam
diri :
1. Mencari alasan yang kuat,
melakukan tugas atau pekerjaan.
2. Mencari motivasi kuat, yang
menyebabkan “hadir” dalam pekerjaan
3. Letakkan aktifitas kerja yg
akan dilakukan sebagai batu loncatan menuju cita-cita atau tujuan bersama
4. Buat posisi aktivitas kerja
pada maping tujuan visi dan misi organisasi.
5. Jadikan pekerjaan sesuatu yg
menyenangkan Tata ruang kerja à
menyenangkan à
karya-karya besar,rayakan setiap keberhasilan kecil yg diraih.
6. Ingat à jumlah upaya dibalas hasil
upaya yang sama besarnya
7. Jika mampu melakukan kerja
terbaik dengan nilai tertinggi lakukan dengan tulus jangan batasi kontribusi
dan prestasi kita .
c. Membuktikan integritas diri.
Integritas à Memiliki dan berpegang
teguh pada prinsip-prinsip moral yang tinggi/standar profesionalitas
Karyawan yg
memp. integritas , berpegang pada standar profesionalisme kerjanya berupa
aturan dan kode etik profesionalisme yg telah ditetapkan sesuai standar
profesi.
Mengikuti aturan dan standar etika profesi maka kita memiliki integritas à dapat dipercaya dan diandalkan
Pimpinan atau anak buah tidak khawatir bhw kita akan melenceng dari aturan.
4. Langkah pembentuk.disiplin organisasi/kelompok/tim.
Perilaku disiplin dpt dibentuk, baik untuk perorangan, kelompok, dan
organisasi.
Disiplin baik à
disiplin diri à
tumbuh à
kesadaran diri. (bukan disiplin birokrat yang sekedar taat peraturan)
Anggota organisasi harus dilibatkan dalam penentuan visi-misi dan tujuan, konsep, sistim dan peraturan shg mereka paham dan diharapkan tumbuh disiplin diri dan karena kesadarannya bahwa prestasi adalah prestasi organisasi,bila tidak disiplin apa yg dihrpkan tdk akan terwujud yg pada gilirannya menumbuhkan disiplin organisasi.
Langkah taktis pembentukan
disiplin pada organisasi :
a. Tentukan tujuan dan goal
bersama yang dirancang oleh semua pihak
b. Rancangan konsep dan tetapkan
sistem interaksi proses untuk pencapaian tujuan secara bersama
c. Buat peraturan (ground role)
yang disepakati bersama termasuk sanksi yang ditetapkan bersama
d.Tumbuhkan suasana persamaan
derajat dalam suatu sistem penyelenggaraan apapun yang membedakan adalah peran
dan tanggung jawab
e.Tumbuhkan bahwa peran dan
tanggung jawab masing-masing tidak bisa saling menggantikan namun saling
berinteraksi dan saling tergantung.
f. Tumbuhkan sifat-sifat diatas
menjadi kebiasaan institusi
g. Reward & panishment
diberikan oleh kelompok dan bukan pimpinan kelompok
5. Langkah pembentukan disiplin
pada diri sendiri.
Mutu disiplin
orang-perorang di dlm organisasi mempengaruhi bahkan menentukan secara
signifikan disiplin organisasi secara keseluruhan.
Beberapa langkah teknis membentuk disiplin pribadi/
disiplin diri untuk menunjang disiplin pada organisasi:
a. Tetapkan tujuan/target yang
ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu ( jangka pendek, jangka menengah,
jangka panjang ) sesuai dengan peran dan tanggung jawab.
b. Buat urutan prioritas hal-hal
yang ingin dilakukan
c. Buat jadwal kegiatan secara
tertulis dan ditempat pada tempat yg mudah dilihat dan diingat.
d. Lakukan kegiatan sesuai dengan
jadwal secara ketat dengan prinsip tetap fleksibel , jika terpaksa adakan
penjadwalan kembali “ rescheduling “ sesuai kebutuhan situasi dan kondisi.
e. Berusaha untuk senantiasa
mentaati jadwal kegiatan yang telah disusun.
0 komentar:
Posting Komentar