Untuk
mendapatkan tenaga-tenaga bagi bermacam-macam usaha yang diciptakan masyarakat
dan untuk keperluan-keperluan proses regenerasi , penggantian dari generasi tua
ke generasi muda, diperlukan penyiapan dan pembinaan calon-calon pemimpin, juga
untuk memilih pembantu-pembantunya untuk meringankan tugas kepemimpinannya.
Memilih calon pemimpin.
Untuk memenuhi
kebutuhan kepemimpinan suatu organisasi, seorang pemimpin tertinggi atau top
leader/top manager diharuskan memilih pembantu-pembantunya untuk;
- Memimpin kelompok
- Memimpin bidang
- Memimpin bagian
- Memimpin seksi
- Memimpin urusan yang menjadi bagian dari
organisasi tersebut.
Syarat-syarat yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah sebagai berikut :
- Memiliki
Integritas yang tinggi dan pendidikan umum yang luas.
- Bersifat
ramah tamah dalam tutur kata, sikap, dan perbuatan.
- Berwibawa
dan memiliki daya tarik
- Sehat
jasmani maupn rohani (fisik maupun mental)
- Kemampuan
analistis
- Memilki
daya ingat yang kuat
- Mempunyai
kapasitas integratif
- Ketrampilan
berkomunikasi
- Ketrampilan
mendidik
- Personalis
dan obyektif
- Jujur
(terhadap diri sendiri , atasan, bawahan, sesama pegawai
Hambatan dalam kepemimpinan
1. Faktor internal
Kurangnya motifasi dari pemimpin itu sendiri, emosi yang tidak stabil, tidak
percaya diri, takut dalam mengambil resikokarena terbatasnya kecakapan seorang pemimpin.
2. Faktor ekternal
Tidak adanya dukungan dari orang terdekat , tidak adanya dukungan dari
bawahan, terlalu banyak tekanan.
3. Kemampuan berlaku obyektif
- Kemampuan utk melihat masalah secara rasional, tanpa prasangka
- Mengabaikan sebanyak mungkin faktor pribadi dan emosional yg
mengakibatkan kaburnya kenyataan
- Dalam pengambilan keputusan memungkinkan pemimpin lebih bijaksana dan
melakukan tindakan yg konsisten
4. Kemampuan menetapkan prioritas
- Harus benar-benar mahir
menentukan mana bagian penting yg harus didahulukan dan mana yg harus ditunda
pelaksanaannya Sanggup memilih keputusan secara bijaksana dari sekian banyak
alternatif yang tepat “ Pemimpin yang efektif adalah orang yang mampu memilih “
gabah “ dari “ antahnya “
- Mampu mendahulukan perencanaan
- Mampu mendahulukan persiapan
dan alat-alat yang akan digunakan oleh petugas atau bawahan yang ada dibawah
kewenangannya sebelum dia sendiri melaksanakan tugas-tugasnya.
5. Kemampuan berkomunikasi
- Kemampuan memberikan informasi dgn
cermat,tepat dan jelas
- Kemampuan untuk menerima informasi dari
luar dgn kepekaan tinggi
- kemampuan menjabarkan “ bahasa policy” kedalam
“ bahasa operasional “ yang jelas dan singkat, sehingga semua tanggungjawabnya akan
lebih mudah sehubungan dengan tugas yang harus didistribusikan kepada
bawahannya atau pengikutnya, untuk itu perlu keterampilan komunikasi yg tinggi.
Komunikasi yang tidak baik antara
pemimpin dengan pengikut akan menimbulkan sebagai berikut:
- Banyak prasangka, kecemasan, ketegangan
batin,konflik-konflik tertutup dalam diri sendiri maupun yg terbuka dengan
orang lain
- Menimbulkan perasaan duka , terisolasi dan
dipisahkan dari organisasi
- Banyak kecemasan,ketegangan batin,kepekaan
berlebih atau oversensitive,mudah konflik dengan orang disekitarnya
- Menyebabkan banyak kesulitan dan salah paham
- Permasalahan tidak dapat dipecahkan dan
didiskusikan
- Mereka mudah patah hati, berduka dan depresif
- Banyak frustasi di kalangan pemuda atau
pengikutnya
- Menambah beban psikologis pribadi pemimpin
- Setiap usaha bersama yang bertujuan dan
sistematis perlu dipimpin, sehingga memerlukan pemimpin, untuk memenuhi
kebutuhan kepemimpinan di segala bidang perlu dipersiapkan tenaga kepemimpinan
Pembinaan
Kepemimpinan
- Landasan ideologi dan Konstitusional
a. Landasan Ideologi
Pancasila,sebagai sumber dari segala sumber
hukum
b. Landasan Konstitusional
UUD’ 45, dasar hukum tertulis yang
tertinggi dan merupakan perwujudan kehendak Pancasila secara konkrit
2. Landasan Kultural
Sikap hidup kekeluargaan dan gotong royong
3. Landasan
Strategis
Landasan strategi dalam mewujudkan pelatihan
kepemimpinan adalah GBHN
a. Pengembangan generasi muda untuk mempersiapkan
kader-kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional
Untuk usaha tersebut perlu iklim yang
sehat,shg kreatifitas berkembang secara wajar dan disertai disiplin tinggi
Perlu melibatkan angkatan muda dalam proses
kehidupan berbangsa dan bernegara serta pelaksanaan pembangunan nasional
b. Pengembangan wadah pembinaan misal
sekolah-sekolah, organisasi fungsional kepemudaan, pramuka, organisasi olah
raga perlu ditingkatkan, untuk itu perlu fasilits dan sarana
c. Perlu kebijaksanaan nasional secara menyeluruh
dan terpadubagi upaya pengembangan potensi dan bakat generasi muda
4. Landasan
Operasional
-
Kep.Men.Pemuda dan olah Raga, tentang pola dasar pembinaan dan pengembangan Generasi
Muda
- Kep.Presiden
tentang Badan Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan Pengembangan Generasi Muda
Kegagalan dalam
regenerasi
Adanya
calon-calon pemimpin yg terpilih itu di dalam prakteknya tidak atau kurang
memenuhi persyaratan sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan, sehingga
menimbulkan kegagalan dalam pemilihan atau kegagalan dalam regenerasi
Kegagalan
tersebut antara lain :
1, Kurang tepatnya cara pemilihan calon
pemimpin, misalnya KKN para pejabat mendahulukan kawan dan sanak saudara untuk
mendapatkan fasilitas, dan sistem mendahulukan famili dan teman-teman sendiri
untuk mendapatkan jabatan.
2, Tanpa melalui sistem test secara obyektif,
seleksi dan pengujian mental terlebih dahulu
- kurang matang persiapan dan masa training,
sehingga pemimpin atau orang orang muda yg baru dilatih tdk mampu menjalankan
tugasnya.
3, Tugas-tugas
yang harus dipikul oleh calon pemimpin tadi jauh di atas daya pikul dan
kapasitasnya
4, Tidak diterima oleh bawahan ,karena
pemimpin yang diangkat tidak mampu menyesuaikan diri dalam iklim sosial dan
iklim psikis baru
5, oleh perubahan tugas atau mutasi yang
mendadak dan kurang adanya adaptasi atau daya penyesuaian diri dan kurang
kemampuan teknisnya
Langkah Mencari
Calon Pemimpin
Peter Drucker:
“ Kepemimpinan
adalah hal yang teramat penting. Sebenarnya bahwa tidak ada pengganti bagi
kepemimpinan ini. Kepemimpinan tidak bisa diciptakan atau dipromosikan. Tidak
bisa dianjurkan atau dipelajari. Manajemen tidak dapat menciptakan
pemimpin-pemimpin.
Manajemen hanya
dapat menciptakan kondisi dalam mana kualitas-kualitas kepemimpinan yg
potensial bisa jadi efektif atau justru melumpuhkan kepemimpinan tersebut.
Pendapat tadi
banyak mendapat tantangan
Yang menyatakan
“ bahwa kepemimpinan di zaman modern
sekarang ini dapat dikembangkan , dapat diciptakan dan dapat diajarkan “
Pribadi
pemimpin merupakan resultan macam-macam pengarah, pengalaman, pendidikan dan
lingkungan yg mengimbasi bakat dan kemampuan seseorang yg dibawa sejak lahir.
Kepribadian
seseorang dapat di ubah dan di bentuk oleh latihan, pendidikan dan
pengalaman-pengalaman.
Kriteria
Keberhasilan Kepemimpinan
Keberhasilan
pemimpin pada umumnya diukur dari:
- Produktivitas dan efektivitas pelaksanaan
tugas-tugas yg dibebankan pada dirinya.
- Bila produktivitas naik dan tugas
dilaksanakan dengan efektif à
pemimpin berhasil
- Bila produktivitas menurun dan kepemimpinan
dinilai tidak efektif à
pemimpin gagal
Indikator
petunjuk keberhasilan kepemimpinan dalam organisasi :
1. Meningkatkan hasil-hasil produksi dan
pemberian pelayanan oleh organisasi (aspek ekonomis dan teknis )
Semakin
rapihnya sistem administrasi dan makin efektifnya manajemen yg meliputi:
- Pengelolaan sumber daya manusia, alam,
dana, sarana, dan waktu yang makin ekonomis dan efisien
- Pendelegasian wewenang yang luas
- Struktur organisasi sesuai dgn kebutuhan
organisasi dan ada integritas semua bagian
- Target dan sasaran yg ingin dicapai selalu
terpenuhi sesuai dengan ketentuan jadwal waktu
- Organisasi dengan cepat dan tepat
menyesuaikan diri dari tuntutan perkembangan dan perubahan dari luar organisasi
( masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik dan ekonomi )
Semakin meningkatnya aktivitas manusiawi atau
aspek sosial yg lebih human sifatnya :
- Terdapat iklim psikis yang mantap , sehingga orang merasa aman dan nyaman
senang bekerja
- Adanya disiplin kerja, disiplin diri , rasa tanggung jawab dan moral
yg tinggi dalam organisasi
- Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etos kerja tinggi
- Komunikasi formal dan informal yang lancar dan akrab
- Ada kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi
- Tidak banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi
- Ada jaminan-jaminan sosial yang memuaskan
Program Latihan
- Menentukan tujuan
- Jelas dan tegas, menjadi pedoman bagi
penentuan kebijakan pengadaan training dan pendidikan kepemimpinan
2. Menentukan
kebutuhan latihan
- Keterampilan dan pengetahuan yang masih
belum dikuasai oleh calon pemimpin
3. Memilih mata
pelajaran yang tepat
- Dapat memberikan motivasi untuk mengadakan
perubahan sikap
- Dapat melancarkan komunikasi
- Membangun kerjasama dengan semua pihak yaitu dengan atasan, teman sejawat yang
sederajat dan dengan bawahan.
0 komentar:
Posting Komentar